Dilupakan, Dikucilkan

bukan dilupakan sama keluarga atau pacar. mereka tetap ada disampingku. dengan setia. aku dilupakan sama sahabatku sendiri. sahabat smp. iya, aku tahu kok dunia kita udah beda. mereka baru kelas 3, sedangkan aku masuk bangku kuliah. entahlah. itu yang aku rasain. dan dulu aku percaya mereka tidak akan melupakanku. tapi nyatanya sekarang terulang lagi. ha ha ha aku sudah biasa.

ini buat kalian. kalian yang udah jauh disana. aku cuma pengen kalian tahu. aku sayang kalian. meskipun kalian udah jauh dari aku. tapi aku tetep sayang kalian. dunia kita emang beda. tapi bisakah kalian ngerti gimana rasanya jadi orang tersingkir? jadi orang yang dilupakan? apa kalian pernah ngerasain itu? nggak kan? aku sering. dan itu sakit. apalagi sama orang yang dulu pernah bilang "kita nggak akan berubah ras" tapi nyatanya yang aku liat sekarang nggak gitu.

dulu SD aku dijauhin cuma gara-gara aku nggak bisa ngomong "R", gara-gara aku cuti sekolah. padahal aku sama sekali nggak pura-pura. dan aku cuti sekolah bukan karena aku males atau aku pamer sekolah diluar. tapi karena ikut mama buat penelitiannya. SMP aku dijauhin gara-gara salah paham. dikira aku ngerebut gebetan. padahal sama sekali dalam benakku aku ngerebut. dan syukur waktu SMA aku bisa nemuin sahabat. meskipun aku punya sahabat baru, tapi aku juga pengen deket sama kalian.

sudahlah, kalo emang kalian nggak mau temenan lagi sama aku gapapa. aku bisa pergi dari kehidupan kalian. nggak akan aku usik lagi kehidupan kalian. lebih baik aku pergi. daripada aku terus merasakan persahabatan yang bertepuk sebelah tangan.