24 April 2011

Sahabat

Ini tentang sahabatku. Sahabatku waktu masa SMP..


Aku mengenalnya pertama kali di bangku SD. Kami satu kelas. Tapi tidak terlalu dekat sampai aku lulus SD. Ternyata sewaktu SMP, aku kembali sekelas dengannya. Senang rasanya karena aku langsung bisa akrab.


Suatu hari, tiba-tiba dia menghindar. Aku tidak tahu alasannya. Hanya saja, sepertinya dia membenciku karena aku dekat dengan cowok yang dia sukai. Ya kebetulan, kami menyukai cowok yang sama pada saat itu. Menyesal? Ya, tentu saja aku menyesal. Aku ingin mengatakan maaf. Tapi aku takut ia tidak mau memaafkanku. Akhirnya kata maaf itu hanya tersimpan dalam hatiku saja. Suatu hari, hari Selasa selesai pelajaran olah raga. Ya aku ingat. Ia menyapaku untuk pertama kalinya. Ya Allah lega rasanya. Waktu itu, aku mengetahui dia sudah berpacaran dengan teman satu sekolahku. Cowok yang aku taksir. Tapi aku sadar diri. Dia lebih cantik daripada aku. Pelan-pelan aku membuang perasaan itu. Suatu hari, tiba-tiba mereka berdua putus. Sebagai teman, aku berusaha untuk menenangkannya dan mengembalikan situasi. Tapi ternyata aku gagal. Beberapa minggu kemudian, ia mendapat kabar bahwa cowok itu berpacaran dengan salah satu sahabatnya. Saat itu, aku bisa melihat kekecewaannya. Aku hanya bisa berkata "sabar.." tanpa aku tahu aku harus bagaimana. Pada akhirnya hubungan mereka kembali seperti sediakala dan aku juga mulai dekat dengan sahabatnya yang lain.


Sewaktu kelas dua, aku kembali sekelas dengannya. Dan saat itu, aku mulai bercerita sedikit bahwa aku menyukai salah seorang teman sekelasku. Dan dia langsung bisa menebak siapa yang aku maksud. Waktu itu, aku ingat ia berpacaran dengan salah seorang anak kelasku yang juga dekat dengan cowok yang taksir. Tetap saja aku tidak berani untuk PDKT. Sayangnya hubungan mereka tidak berlangsung lama. Pertengahan semester ganjil, aku kembali dekat dengan salah seorang mantanku. Sahabatku ternyata juga menyukai mantanku ini. Pada saat itu, aku bertanya pada mantanku tentang perasaannya pada sahabatku dan bagaimana kelanjutan hubunganku dengannya. Beberapa hari kemudian, sahabatku mengatakan ia jadian dengan mantanku. Aku hanya bisa diam. Dan jujur aku sungguh memaksakan senyumku. Demi sahabatku. Aku tidak ingin menunjukkan bahwa aku kecewa. Aku berusaha untuk ikhlas dan mengalah. Karena aku menyayanginya sama seperti aku menyayangi saudaraku sendiri :)

High School Almost Over

Ini tentang masa SMA. Masa SMA yang aku jalani hanya selama dua tahun..

Semua berawal dari 2009..


Ini tentang kita. Kita yang awalnya belum saling mengenal. Kita yang berasal dari berbagai macam sekolah. Baik dalam kota ataupun luar kota. Kita yang memiliki berbagai macam sifat. Pendiam, ramai, terlalu peduli, cuek, lembut, keras, dewasa, kekanakan dan sifat lainnya. Kita yang memiliki berbagai macam impian. Kita yang memiliki keunikan tersendiri. Tapi tujuan kita sama "SUKSES". Bahkan untuk meraih itu semua kita harus bersaing baik secara sehat maupun tidak. Itu yang aku rasakan. Tapi entahlah, aku suka berada diantara perbedaan ini. Meskipun kadang perbedaan ini yang menimbulkan berbagai macam perselisihan antar anggota kelas. Mulai dari sini, akhirnya aku belajar untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan kalian. Meskipun belum seutuhnya aku bisa belajar untuk menerima.


Dua tahun bukan waktu yang singkat untuk dilalui bersama. Menjadi kaum "eksklusif" bukanlah perkara mudah yang harus aku jalani selama masa SMA. Jujur, kadang aku iri melihat kelas lain yang bisa melebur menjadi satu. Sedangkan kita? Ada yang selalu menjauh atau dijauhi. Tapi aku bersyukur bersama kalian. Kalian yang sudah aku anggap seperti keluarga sendiri. Kalian yang aku anggap sebagai bagian dari hidupku.


Jujur, aku minder berada diantara kalian. Karena kalian memiliki kecerdasaan diatas rata-rata. Sedangkan aku? Untuk mendapatkan nilai diatas 7 itu rasanya berat sekali. Kalian berasal dari sekolah-sekolah favorit. Mungkin masuk dalam sekolah tiga besar terbaik di kota kalian masing-masing. Kalian mempunyai segudang prestasi baik akademik maupun non-akademik. Aku minder. Aku malu berada diantara kalian. Berat untuk bisa menyaingi kalian semuanya.


Dan sekarang, perjalanan kita hampir sampai di garis finish. Kita akan melanjutkan perjalanan ke tingkat yang lebih tinggi. Tingkat dimana kita akan meraih impian kita sewaktu SMA. Pertanyaanku...


Apa kita akan tetap mengingat "COFFEEMIX"?

Apa kita akan tetap mengingat berbagai kenangan yang pernah kita jalani bersama selama dua tahun?

Apa kita akan tetap mengingat satu sama lainnya meskipun kelak kita semua berbeda nasibnya?


Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang belum tentu ada jawabnya seperti pertanyaan diatas...


Buat COFFEEMIX, dua tahun untuk selamanya. Aku sayang kalian semuanya :)